Ratu Berita - "Kalau Ahokers suruh keluar saja, saya usir itu jenazah. Suruh salatin di tempat lain saja," kalimat ini sempat diungkapkannya saat diwawancarai pekan lalu saat dibahas mengenai timbulnya aturan mesjid baru yang tidak menerima pendukung Ahok (Ahokers).
Front Pembela Islam (FPI) angkat bicara terkait dengan kabar jenazah nenek bernama Hindun yang diduga ditelantarkan warga sekitar pemukimannya.
"Ada kewajiban sesama Muslim untuk mengurus jenazah sesamanya, mulai dari mengkafani, memandikan dan mensalatkan. Kalau satu kampung tidak mengurusi jenazah sesama Muslim, maka satu kampung berdosa semua." ungkap Slamet Maaruf selaku juru bicara FPI saat diwawancarai pada hari Sabtu (11/03/17).
Slamet juga mengungkapkan bahwa dalam hukum Islam, kewajiban Muslim mensalatkan jenazah adalah Fardu Kifayah. Pihaknya sampai sekarang juga masih mencari tahu tentang kabar jenazah nenek Hindun yang disebut ditelantarkan itu. Pihaknya mencari kebenaran nenek Hindun ditelantarkan karena pandangan politik tertentu saat Pemilihan Gubernur DKI putaran pertama pada 15 Februari 2017.
"Kalau dia Muslim, apapun pandangan politik itu sama sekali tidak ada urusan, sesama Muslim wajib untuk mengurusnya," kata Slamet.
Namun dalam hal ini, Novel Chaidir Bamukmin menegaskan akan menolak permintaan untuk mengurus kematian, menyalatkan dan juga mendoakan jenazah warga yang mendukung Ahok. Bahkan Ia mengaku akan langsung mengusirnya.
"Kalau Ahokers suruh keluar saja, saya usir itu jenazah. Suruh salatin di tempat lain saja," kalimat ini sempat diungkapkannya saat diwawancarai pekan lalu saat dibahas mengenai timbulnya aturan mesjid baru yang tidak menerima pendukung Ahok (Ahokers).
Novel menegaskan bahwa sikapnya kali ini sama sekali tidak mewakili Front Pembela Islam. Novel menyebut sikapnya dalam konteks kenegaraan di daerah yang mayoritas Muslim. Ia juga mengatakan bahwa sikapnya ini didasarkan pada dalil kitab suci dan menyebut 23 ayat yang disebutnya melarang umat untuk tidak memilih pemimpin kafir.
Selain itu juga dalil untuk tidak menyalatkan dan mendoakan jenazah orang yang disebutnya munafik. Menurut Novel sendiri, sikapnya dan sikap para pengurus masjid dan mushola yang menolak permintaan untuk menyalatkan jenazah pendukung pemimpin yang dianggapnya menistakan agama.
Ia juga mengaku akan menanyakan terlebih dahulu latar belakang orang yang melakukan permintaan untuk mengurus jenazah. "Kalau Ahokers disuruh keluar," ungkapnya. (Ratu Berita)
Baca Juga :
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !