Ratu Berita - Memiliki program yang mirip dengan rivalnya, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan jika Kartu Jakarta Lansia (KJL) sudah ada dalam 23 program kerja Anies-Sandi sebelumnya.
Beberapa waktu lalu, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat juga memperkenalkan Kartu Jakarta Lansia (KJL) yang fungsinya sama dengan milik Anies-Sandi.
"Soal Kartu Jakarta Lansia (KJL) sudah ada di 23 rencana kerja kita. Kita akan memberikan bantuan kepada kaum lansia. Jadi kita ingin mereka (kaum lansia) juga ikut OK OCE. Tidak hanya tangan di bawah, tapi mereka bisa juga tangan di atas. Itu yang kami punya suatu varian baru yang akan kita berikan ke teman-teman lansia," ucap Sandiaga saat ditemui di daerah Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sebagai informasi, dalam 23 program kerja Anies-Sandi, kartu untuk lansia tidak spesifik dinamakan Kartu Jakarta Lansia (KJL), tetapi bernama Tunjangan Hari Tua.
Lalu apa keunggulan KJL milik Anies-Sandi dibanding Ahok-Djarot?
"Kita akan berikan yang terbaik kepada warga Jakarta, termasuk kaum lansia. Ayah saya dan ibu saya masuk tuh, 76 tahun sama 81 tahun tapi pasti mereka enggak akan mendapat bantuan dari kegiatan ini karena ini ditujukan kepada lansia yang sedang tidak dalam keadaan sejahtera," jelas Sandiaga.
Sandiaga pun meminta masyarakat menilai soal rencana peluncuran KJL oleh Ahok-Djarot dalam waktu dekat.
"Sah-sah saja menurut kami. Biar warga Jakarta yang menilai apakah bagian dari varian abuse of power atau abuse of authority. Harus kita cermati sama-sama," terang Sandiaga.
Sementara, lansia yang menerima KJL versi Ahok-Djarot akan diberi uang tunai Rp 600 ribu setiap bulannya. Uang itu akan ditransfer ke rekening penerima bantuan setiap bulannya.
Penerima KJL adalah lansia yang tidak mampu karena anak atau cucunya tidak dapat membiayai kebutuhan hidupnya.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, juga sudah memperkenalkan program ini di setiap blusukan.
Djarot menjelaskan dana Rp 600 ribu dalam KJL, diperuntukkan membeli kebutuhan hidup para lansia tersebut. Dia melarang penerima bantuan menggunakan dana tersebut untuk membeli barang-barang lainnya, seperti handphone, televisi, ataupun yang bisa merusak kesehatan seperti rokok.
Djarot pun berjanji, setelah data-data lansia dari RT lengkap, maka tahun 2017 ini para lansia bisa langsung dapat KJL. Menurut dia, pihak Pemprov akan mengajukan pencairan anggarannya seusai mendapatkan data-data lengkap para lansia warga DKI ini.
"Tahun ini dapat. Maret ini, April kita ajukan, Mei mudah-mudahan bisa dilaksanakan (dapat KJL)," ucap Djarot.
(Ratu Berita)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !