Home » » Karakter Ahok Dimata Psikologi

Karakter Ahok Dimata Psikologi

Written By Admin on Friday, February 3, 2017 | 2:50 AM

Ratu Berita - Shinta tidak setuju bila perubahan sikap Ahok yang sempat menjadi lebih tenang tersebut hanya dianggap sebagai pencitraan. Ia menduga perubahan tersebut adalah bagian dari cara Ahok untuk memahami apa yang telah dialaminya. 


Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok seolah-olah tidak berhenti menyita perhatian publik. Sebelum tersangkut kasus dugaan penistaan agama, Ahok sudah dikenal sebagai sosok yang tempramen, blak-blakan, ceplas-ceplos dan tidak jarang menunjukkan emosinya di depan publik. 

Belakangan, Ahok sempat terlihat lebih tenang dan terkesan rendah hati. Sampai akhirnya Ahok kembali menjadi sorotan publik terkait dengan sikapnya terhadap KH Ma'rud Amin selaku Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang hadir sebagai saksi ahli dalam persidangan perkaranya. 

Menanggapi hal tersebut, Aully Grashinta selaku Psikolog Universitas Pancasila menuturka bahwa setiap manusia memiliki karakteristik pribadi yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu sifat bawaan dari lahir dan juga lingkungan. 

Ia menganggap wajar bila karakter Ahok sempat berubah. Menurutnya, setiap manusia memiliki "topeng-topeng" untuk menyesuaikan diri dan dapat diterima oleh lingkungan. Shinta mengibaratkan, ketika orang yang berkepribadian introvert harus menjadi pribadi terbuka karena tuntutan pekerjaan yang memaksanya menjalin hubungan dengan orang lain. 

 Karakter Ahok Dimata Psikologi

"Maka orang itu berupaya untuk membuka diri menjadi lebih ekstrovert," ujar Shinta pada hari Rabu, 01 Februari 2017. Meski demikian dikatakan Shinta, bukan berarti orang itu telah mengubah kepribadian. Tapi lebih tepatnya, orang itu hanya berubah sesuai dengan tuntutan dari lingkungan sosial. 

Ia juga menilai bahwa perubahan semacam itu termasuk baik karena hal tersebut didorong oleh rasa ingin  menyesuaikan diri dengan lingkungannya. "Tapi tetap saja karakter kepribadian seseorang, apalagi sudah pada usia yang matang pasti sulit berubah," katanya.


Baca Juga : 

Ahok : Oknum Pejabat Kami Itu 'Malakin' Masyarakat

Ini Jawaban Telak Jokowi Pasal Penyadapan SBY

Pengacara AHOK : Tunggu Tanggal Mainnya


Shinta tidak setuju bila perubahan sikap Ahok yang sempat menjadi lebih tenang tersebut hanya dianggap sebagai pencitraan. Ia menduga perubahan tersebut adalah bagian dari cara Ahok untuk memahami apa yang telah dialaminya. 

"Mungkin sekarang ini Ahok baru merasa bahwa kadang yang disampaikannya tidak bisa diterima oleh orang lain dan bahkan bisa dibawa ke arah hukum. Maka dari itu, Ia hanya berusha untuk berubah menjadi pribadi yang lebih santun lagi sesuai dengan tuntutan lingkungannya," tuturnya. 

Terlebih masyarakat Indonesia umumnya terbiasa berbasa-basi dan tidak terbiasa melihat gaya seseorang yang menyampaikan sesuatu secara asal-asalan. 

"Masalahnya Ahok tidak berkarakter tersebut. Sehingga wajar ketika Ia berusaha untuk mengubah perilaku dianggap sebagai pencitraan. Karena karakter pribadinya memang sepeerti itu maka ketika ada pemicu yang menyentuh emosinya, sangat mungkin baginya untuk kembali ke pribadi asalnya," jelasnya. (Ratu Berita)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Ratu Berita - All Rights Reserved