Home » , » Hebat! Ahok Djarot Sumbang 1,7 MILIAR ke Kas Negara

Hebat! Ahok Djarot Sumbang 1,7 MILIAR ke Kas Negara

Written By Admin on Tuesday, February 14, 2017 | 7:16 PM

Ratu Berita - 1,7 Miliar mereka sumbangkan kepada kas negara karena penyumbang tidak menyertakan NPWP, sedang 4,5 Miliar diserahkan ke KPUD Jakarta. 

Kebaikan untuk rakyat itu tidak harus diwujudkan dengan membagi-bagi uang menjelang kampanye. Kebaikan yang sesungguhnya adalah memberikan mereka pelayanan yang baik dan jujur dalam bekerja. Kebaikan dan kerja keras memang tidak selalu dibalas dengan pujian, terkadang mereka yang iri malah akan membalas dengan cacian dan hal buruk lainnya. 

Hebat! Ahok Djarot Sumbang 1,7 MILIAR ke Kas Negara

Begitu juga bila seorang yang sholeh sebenarnya tidak perlu mengumpulkan ribuan orang untuk dzikiran di Istiqlal, lalu membawa sepasukan wartawan untuk meliput acara itu di layar kaca, hanya demi membuktikan bahwa Ia adalah orang yang sholeh dan taat pada Tuhan. Ibadah sebenarnya adalah urusan antara individu dengan Tuhan dan hanya hati yang tahu apakah yang dilakukan itu ikhlas atau tidk dan ingin mendapat pahala atau sekedar sanjungan? 

Kebaikan itulah yang ingin diperlihatkan Ahok. Ia rela namanya buruk karena tidak mau berpihak pada orang-orang berkuasa. Ia memotong rantai korupsi yang sejak dulu dibiarkan bercabang, memotongnya dan membakarnya sampai tak bersisa. Orang-orang yang sejak dulu ditimang oleh harta haram itu tentu kelabakan dan memikirkan apapun caranya Ahok harus disingkirkan. 

Namun orang-orang baik tentu masih ada diantara yang licik lainnya. Mereka yang melihat kerja keras Ahok-Djarot jelas membalasnya dengan kebaikan yang sama. Lihatlah dana kampanye milik Ahok-Djarot. Sebesar 45,6 Miliar berhasil dikumpulkan dari masyarakat. 

Bukankah ini adalah jumlah yang sangat hebat? Bukankah ini bisa jadi bukti cinta masyarakat mereka? Bandingkanlah dengan uang yang diterima oleh Agus-Sylvi dari masyarakat, mereka hanya mendapatkan 6,6 Miliar dari 143 orang. 

Siapakah 143 orang itu? Tentu tidak lain mereka adalah orang-orang yang dekat dengan "Pepo". Sedangkan pasangan Anies-Sandi nyaris tidak mendapatkan dana dari masyarakat. Dari kantong pribadi, Ahok-Djarot paling sedikit menyumbang. Mereka memang bukan dari golongan yang bergelimbang harta dan kekuasaan. Mereka sendiri juga bekerja bukan menimbun uang. Maka tidak heran, jika mereka hanya menyumbang masing-masing Rp. 500.000,-

Yang menarik adalah ketika dana dari kedua pasangan masih tersisa 6,2 Miliar. 1,7 Miliar mereka sumbangkan kepada kas negara karena penyumbang tidak menyertakan NPWP, sedang 4,5 Miliar diserahkan ke KPUD Jakarta. Hal ini telah membuktikan bahwa mereka sangat jujur. Kalau mau, bisa saja 1,7 Miliar tersebut dipakai untuk kampanye lagi, untuk membagi amplop pada mereka yang sangat keras pada Ahok misalnya ataupun untuk menjamu ustadz ala infotainment ke tanah suci. 

Tapi ini tidak mereka lakukan karena uang 1,7 Miliar itu syubhat. Sebenarnya kalau mengacu pada halal atau haram, tentu uang itu halal karena masyarakat menyumbangnya dengan sukarela. Tapi karena tidak dibenarkan oleh undang-undang, uang itu lantas masuk ke kas negara. Dari uang itu negara bisa bangun jalan atau fasilitas umum lain yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Bagaimana dengan Paslon lain, berapa uang yang keluar dari tabungan mereka? Untuk Agus, kita tidak bisa mengelak bahwa Ia kaya dan dekat dengan kekuasaan sejak lahir. Tidak salah pula jika orangtuanya ingin anaknya sukses juga. Maka sangat tidak heran bila keluarganya menyokong keuangan untuk memenangkan pilkada. AHY menyumbang sebesar 225 juta dan Sylvi sebesar 205 juta.

Sandi tentu menjadi yang paling kaya diantara semua pasangan. Dengan latar belakang pekerjaannya sebagai pengusaha, Ia mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Hampar seluruh dana diambilnya dari kocek sendiri, yaitu sebesar 62,8 Miliar sedang Anies menyumbang 400 juta. (Ratu Berita)

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Ratu Berita - All Rights Reserved