Ratu Berita - Jika dilihat dari jenis suara dukungan Ahok, memang rasanya sulit untuk mencetak angka yang baru. Tapi ternyata, masih banyak strategi yang dapat dilakukan oleh kubu Ahok untuk dapat memenangkan Pilkada pada putaran kedua nanti.
Pilgub putaran pertama telah selesai dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Februari 2017 dengan hasil perolehan suara Ahok-Djarot 43,75% disusul oleh pasangan Anies-Sandi dengan hasil perolehan suara 39,28% dan pasangan Agus-Sylvi dengan hasil perolehan suara 16,97%.
Dengan tidak adanya pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari 50%, maka sudah dipastikan bahwa Pilkada putaran kedua akan dilaksanakan pada bulan April mendatang. Berbagai asumsi pun muncul karena tipisnya selisih jumlah perolehan suara masih memungkinkan keduanya untuk memiliki kesempatan menang yang cukup besar. Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran tersendiri untuk kubu Ahok dan pendukungnya.
Jika dilihat dari jenis suara dukungan Ahok, memang rasanya sulit untuk mencetak angka yang baru karena suara pendukung Ahok bersikap konstan dengan pemilih yang dapat kita pastikan sebagai Fixed Voter. Hal ini disebabkan karena pada pendukung Ahok adalah pendukung rasional yang punya pemahamanan yang beanr dan kuat tentang Ahok sehingga suaranya tidak pernah dapat dipengaruhi oleh isu apapun. Jadi kemungkinan besar orang-orang yang kemarin mendukung Ahok dapat dipastikan akan tetap memilih Ahok di putaran kedua.
Tapi ternyata, masih banyak strategi yang dapat dilakukan oleh kubu Ahok untuk dapat memenangkan Pilkada pada putaran kedua nanti, berikut ini strateginya :
1. Merangkul partai pendukung Agus-Sylvi
Walau partai bukanlah faktor penentu yang efektif untuk mendulang suara, namun langkah ini sebenarnya masih bisa dilakukan untuk memperoleh suara dari simpatisan, kader dan juga loyalis partai.
Pada Pilkada lalu, pasangan Agus-Sylvi ini mendapatkan dukungan dari partai Demokrat, PAN, PP dan PKB. Dari dukungan ini kita jelas tahu bahwa total kursi dukungan terhadap pasangan ini sebanyak 28 kursi dari DPRD namun mereka hanya berhasil mencapai 16 kursi, itu artinya tidak semua kader partai mendukung pasangan yang didukung oleh partainya. Untuk itu, masih ada peluang bagi Ahok untuk menambah suara dukungan untuk Ahok.
Kita semua tahu bahwa pada Pilkada putaran pertama kemarin banyak sekali orang dibasis kantong suara Ahok-Djarot tidak dapat ikut memilih karena tidak memiliki undangan ke TPS yang akhirnya mereka harus pulang dengan jari bersih tanpa tinta. Hal ini jelas harus benar-benar jadi pelajaran dan perhatian dari kubu pendukung Ahok karena jika tiddak, maka tidak menutup kemungkinan hal ini akan kembali terulang dan suara dukungan ini akan hilang sia-sia.
3. Merangkul para Golput
Telah ditemukan hampir sekitar10% warga DKI Jakarta Golput atau tidak ikut serta dalam pemilihan. Jika jumlah para DPT DKI mencapai 10juta orang maka perkiraan hampir 1 juta orang masuk dalam Golput, mereka termasuk dalam golongan yang tidak memilih pasangan manapun. Kumpulan suara yang didapatkan dari kalangan ini pasti akan berubah. (Ratu Berita)
Baca Juga :
MUI Tengku Zulkarnain Doakan Pemilih Ahok Agar Nyawanya Dicabut Malaikat
Dihantam Sana Sini, Ahok Tetap Perkasa
Mulut Ahok Harus 'Diplester'
Baca Juga :
MUI Tengku Zulkarnain Doakan Pemilih Ahok Agar Nyawanya Dicabut Malaikat
Dihantam Sana Sini, Ahok Tetap Perkasa
Mulut Ahok Harus 'Diplester'
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !