Bom Molotov yang meledak pada hari Minggu,13/11/16 di depan Gereja Oikumene di Jl.Cipto Mangunkusumo, Samarinda, Kalimantan Timur menyebabkan 4 orang luka-luka dan duka terdalam dari keluarga seorang bocah dua tahun yang pada akhirnya tewas tak terselamatkan.
Ledakan bom molotov terjadi sekitar pukul 10.00 pagi. Ledakan tersbeut terjadi di halaman gereja, ketika jemaat baru saja usai melaksanakan ibadah. Beberapa anak sekolah minggu sedang bermain di dekatnya, tiba-tiba tiga ledakan keras terdengar.
Warga segera berkumpul dan melihat 4 anak terluka. Empat sepeda motor juga ikut rusak berat di bagian depan. di sekitar lokasi penuh dengan serpihan pasir baik di dinding serta tiang luar gereja yang bercat putih. Diduga, pasir dipakai dalam bom molotov untuk memperkuat efek api.
Selang kira-kira 15 menit, pelaku yang melempar bom jenis molotov itu melarikan diri ke arah depan dan melompati ke sungai Mahakam. Warga yang melihat kejadian tersebut berusaha mengejar pelaku dan akhirnya pelaku berhasil ditangkap oleh warga.
Serangan bom itu membekas dengan duka terdalam yang harus dirasakan keluarga seorang bocah berumur dua tahun, Intan Olivia yang telah menghembuskan nafas terakhirnya pada hari senin setelah sempat menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie.
Luka bakar yang cukup parah, membuat Intan tak bisa lagi diselamatkan. Sementara korban lain juga dirawat di rumah sakit yang sama dan masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU.
Tentu itu semua menjadi luka yang cukup besar dan dalam bagi warga setempat terutama keluarga korban itu sendiri. Seorang bocah 2 tahun yang tidak bersalah harus menanggung dendam dan tujuan orang-orang yang benar-benar keji dalam melakukan aksi bom di samarinda.
Semua sosial media turut berdukacita atas meninggalnya Intan Olivia. Semuanya merasakan kepedihan yang sangat dalam.
"Turut berduka cita untuk Intan Olivia, anak kecil lugu tanpa dosa yang jadi korban kebiadadan orang yang mengaku membela agama," tutur seorang warga.
Hanya doa-lah yang bisa kita panjatkan untuk Adik kita Intan Olivia. Apapun agama kita, Tuhan hanya satu. Tuhan melihat dan maha mengetahui. Sekarang ini Intan sudah berada di pangkuan-Nya, berada di sisi-Nya dan telah diberikan tempat terindah untuk-Nya.
Semoga Tuhan memberikan kesabaran dan ketabahan bagi warga Samarinda. Terutama untuk keluarga dari Intan. Dan semoga para korban lain yang masih dirawat diberikan kesembuhan dan kekuatan rohani dan jasmani.
Selamat jalan, Intan..




0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !