Pembicaraan mengenai fenomena Supermoon yang akan terjadi saat 14 - 15 November ini begitu banyak diperbincangkan dan ditunggu-tunggu oleh semua masyarakat. Pasalnya, bulan akan terlihat 14% lebih besar dan 30% lebih terang dari biasanya. Bukan hanya itu saja, tapi fenomena ini juga disebut-sebut dan dikaitkan dengan sejumlah keanehan dalam bidang kesehatan.
1. Mengacaukan siklus tidur
Saat Supermoon tiba, jam tidur akan berkurang 20 menit. Sebuah studi dalam jurnal Current Biology menunjukkan, orang cenderung mengalami jam tidur yang lebih sedikit saat Supermoon tiba, rata-rata berkurang 20 menit.
Menurut data yang diperoleh oleh Swiss, 40% orang menyalahkan waktu tidur yang berkurang akibat Supermoon berlangsung, menurut penulis studi Christian Cajochen dari Rumah Sakit Jiwa Universitas Basel, hal ini menggerakkan para peneliti untuk meneliti lebih jauh tentang fenomena Supermoon dengan waktu tidur manusia.
33 relawan terlibat dalam penelitian ini. Mereka semua diminta untuk tidur di laboratorium tanpa jendela agar tidak bisa melihat Supermoon. Mereka tinggal di laboratorium selama 3,5 hari dengan kelembaban dan suhu ruangan yang stabil.
Pada saat percobaan, fase bulan akan menjadi bagian utama dari penelitian. Para peneliti berhasil membuktikan adanya Supermoon menurunkan jam waktu tidur sebanyak 20 menit. Selain itu, butuh waktu sekitar 5 menit lagi bagi relawan untuk tertidur dan tingkat kenyenyakan tidur juga mengalami penurunan rata-rata 30%. Relawan yang tidur menjelang kemunculan Supermoon memiliki kadar melatonin yang rendah. Melatonin adalah sebuah hormon yang mengatur siklus tubuh untuk tidur pada saat siang dan malam.
Salah seorang peneliti menerangkan bahwa fase Supermoon secara signifikan mempengaruhi waktu tidur dan durasi malam yang diteliti sesuai dengan kondisi laboratorium yang mengabaikan faktor-faktor seperti cahaya dari Supermoon.
2. Mengatur siklus menstruasi
Siklus menstruasi pada wanita usia reproduksi berlangsung sekitar 28 hari, mirip dengan panjang fase lunar. sebuah studi menemukan fakta menarik terkait dengan siklus menstruasi dari 826 wanita berusia-25 tahun. Hampir 30% dari wanita tersebut ternyata mengalami menstruasi di sekitar bulan purnama.
3. Mempengaruhi hasil operasi
Para peneliti menemukan, pasien yang menjalani operasi jantung darurat saat bulan purnama lebih beresiko meninggal dunia dibandingkan dengan pasien yang menjalani operasi sama selama dua fase bulan lainnya.
Menurut sebuah studi yang dikutip dari jurnal, pasien yang menjalani operasai selama Supermoon atau bulan purnama cenderung tinggal di rumah sakit selama 10 hari. 4 hari lebih pendek dibandingkan orang-orang yang menjalani operasi mereka selama siklus lunar yang lain.
4. Tingkat Kelahiran Naik
Entah kebetulan atau tidak, peneliti pernah melacak 1.000 kelahiran di rumah sakit swasta di Kyoto, Jepang. Padahal, para ibu belum diinduksi. Mereka menunjukkan bahwa pada saat bulan dekat dengan bumi, banyak bayi yang lahir meskipun tidak ada hubungan yang jelas karena bulan tidak memiliki daya tarik gravitasi, tapi peneliti percaya bahwa hal ini pasti berkaitan.

0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !