Ratu Berita - Selama kurang dari dua jam artis musik Ahmad Dhani diperiksa di Polres Jakarta Selatan.
Dhani diperiksa karena dilaporkan terkait laporan dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Dhani terhadap pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melalui akun media sosial miliknya.
Selama diperiksa, ada 22 pertanyaan diajukan oleh tim penyidik terhadap pentolan band Dewa 19 tersebut. Dhani mengaku tidak ada yang salah dengan tweet-nya.
"Saya benci pada penista agama dan pendukungnya. Saya benci pelakunya. Seperti saya benci pada pelaku pemerkosa dan pelecehan terhadap anak kecil," kata Dhani seusai diperiksa.
"Jadi saya berhak mengutarakan kebencian saya pada hal-hal yang melanggar undang-undang," sambung dia.
Menurut Dhani, ada tiga tweet atau status pada akun media sosialnya yang dilaporkan oleh pelapor. Dhani mengakui bahwa tweet pertama ia yang menulis langsung, sedangkan dua tweet selanjutnya adalah tim admin.
"Jadi saya tidak menggunakan handphone saya untuk nge-tweet. Saya WhatsApp ke admin, lalu admin nge-tweet," ujar dia.
"(Yang tweet yang pertama) saya yang memerintahkan, kalau kedua ide admin," sambung dia.
"Enggak masalah," jawab Dhani saat ditanyai apakah ada persetujuan dan tidak memasalahkan admin menulis status tanpa seizinnya.
Dalam laporan berita acara pemeriksaan atau BAP pun, Dhani menyebutkan bahwa semua akun media sosialnya seperti Twitter, Instagram, dan Facebook menggunakan admin. Termasuk, kata dia, beberapa artis yang bernaung di Republik Cinta Manajemen (RCM).
Menurut Dhani, ada tiga admin yang mengelola akun media sosialnya. Mereka digaji secara reguler oleh Dhani. Lantas sejak kapan Dhani menggunakan jasa admin?
"Sejak 2014, sejak Pilpres kemarin," ucap dia.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !