Home » , , , , » Sutaryono Akan Naik haji, Setelah 27 Tahun Kumpulkan Uang Hasil Menjahit

Sutaryono Akan Naik haji, Setelah 27 Tahun Kumpulkan Uang Hasil Menjahit

Written By Admin on Friday, August 11, 2017 | 5:53 AM

Ratu Berita - Kaki Sutaryono (67) tidak henti-hentinya bergerak untuk " mengayuh " satu mesin jahit tua. 


Sutaryono Akan Naik haji, Setelah 27 Tahun Kumpulkan Uang Hasil Menjahit

Tangannya, walau telah keriput disana sini, masih cakap untuk memainkan roda mesin jahit jenis lama yang selalu berputar sejak mulai 1990.

Sutaryono atau umum di panggil Pakde Yono yaitu salah seseorang penjahit baju pinggir jalan yang bekerja di sekitaran lokasi Matraman, Jakarta Timur.

Pakde Yono di kenal jadi penjahit senior yang telah cukup lama buka lapak di kawasan itu.

Yono menceritakan, profesi penjahit sudah dia tekuni sejak mulai 1990.

Sebelumnya, Yono bekerja di satu perusahaan konveksi. Akan tetapi, dikarenakan hasil bekerja dibawah orang lain tidak mencukupi, Yono bertekad untuk buka usaha jasa jahit pakaian.

Dengan bekal keahlian dan uang tabungan hasil bekerja di perusahaan konveksi itu, Yono beli satu mesin jahit bekas.

Sekitar tahun 1990-an, mesin itu dibelinya dengan harga Rp 25. 000. Hingga saat ini, mesin itu masih dapat bekerja dengan baik.

Sesekali Yono cuma perlu memberikan oli supaya mesin tetap dapat berputar dengan halus. Beberapa bagian mesin memanglah telah terlihat berkarat.

" Masih tetap sehatlah mesinnya, hanya perlu kasih oli, bila enggak ya enggak licin, " tutur Yono.

Yono menyebutkan, puluhan tahun tekuni profesi penjahit di tepi jalan, banyak tantangan yang dihadapi.

Tidak hanya mesti bersaing dengan penjahit lain yang lebih mapan, tantangan lain yaitu dari petugas ketertiban.

Menghadapi beberapa petugas ini buat Yono dan rekan-rekannya sesama penjahit mesti beberapa pintar menghindar.

Apabila lihat petugas ketertiban tengah berkumpul, jadi Yono bergegas melarikan mesin jahitnya.

Sayangnya, seringkali Yono tertangkap serta mesin jahit kepunyaannya dibawa beberapa petugas. Bila itu terjadi Yono mesti rela merogoh kocek untuk menebus mesih jahitnya.

" Yah, bayar Rp 50. 000 nebusnya. Namanya mesin buat mencari makan, ya mesti ditebus. Bila enggak ya enggak makan. Tetapi saat ini tidak ada lagi trantip kok, udah aman, " tutur Yono.

( Ratu Berita ) 

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Ratu Berita - All Rights Reserved