Ratu Berita - Pengurus ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang bernama Widodo mengalami babak belur karena dikeroyok oleh sekelompok orang yang diduga adalah anggota dari Front Pembela Islam di Jelambar, Jakarta Barat.
Menurut Kepala Polres Jakarta Barat Komisaris Besar Roycke Harry Langie, Widodo telah melakukan pelaporan atas hal tersebut.
"Sekarang sedang kita tangani. Sementara ini akan divisum dulu dan kemungkinan dirawat,"
Roycke juga mengatakan bahwa peristiwa pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 21:00 WIB pada hari Jumat, 6 Januari 2017. Roycke menyebutkan bahwa Widodo mengaku dikeroyok sekitar 10 orang.
"Sementara dari keterangan korban, ini kemungkinan 7 sampai 10 orang. Ada 2 saksi yang melihat kemungkinan pelaku sekitar 10 orang.
Menurut Roycke, penyelidikan sementara terdaoat dua terduga pelaku pengeroyokan yaitu pria yang berinisial I dan F. "Ini menjadi atensi bagi kami untuk segera melakukan tindakan hukum, pelaku akan segera ditangkap,"
Sementara itu, Widodo juga mengalami luka di bagian mata dan kepala. Saat ini, dia menjalani perawatan di Rumah Sakit Royal Taruma di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi berharap besar untuk kasus itu segera diusut tuntas. "Saya sangat berharap polisi dapat mengusut tuntas dan segera karena sudah sampai timbul korban begini. Saya sangat menyayangkan ini terjadi, sebagai Kader PDIP saya akan meminta kasus ini untuk diusut tuntas," kata Prasetio.
Lantas bagaimana reaksi Novel Bamikmun pasal perkara pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota FPI kepada Relawan Ahok?
Novel Bamikmun justru membantah tuduhan bahwa anggotanya melakukan pengeroyokan Kader pengurus ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Widodo di Jelambar.
"Tidak ada pengeroyokan. Yang ada satu lawan satu. Namanya M.Irfan (Laskar Pembela Islam ) di Kecamatan Gropet. Ada saksi warga sekitar yang melihatnya," kata Novel saat diwawancarai oleh salah satu media.
Novel mengatakan bahwa perkelahian itu terjadi usai sholat Isya dan merupakan ekor dari insiden siang hari saat rombongan Ahok melewati tempat berkumpul anggota FPI.
"Kronologinya, kami kumpul di posko. Dia lewat mampir ke kami, tapi kami tidak mau. Kami bilang lewat saja Pak, tidak usah salaman apalagi mampir soalnya ada media. Takutnya nanti kami dibilang nyambut lagi. Lalu ada yang bilang haram, kubu dia malah bilang tidak haram. Ya spontan kami bangun semua," jelas Novel berdasarkan laporan dari anak buahnya yang bernama Hisam Ibnu yang saat itu berada di lokasi kejadian.
Widodo sendiri telah melapor ke Polres Jakarta Barat karena mengalami luka akibat diduga keroyok oleh oknum FPI. "Saya lagi di warung kopi, tiba-tiba ada ormas FPI teriak haram, saya bilang tidak harsm. Temennya bilang hajar, HP saya jatuh, saya mau ambil, dihajar lagi." jelas Widodo.
"Ada yang mau misahin, ada yang bilang jangan pisahin, habisin aja."
Setelah dirinya dikeroyok, Widodo mengaku tidak ada tetangga yang menolong. "Tetangga juga enggak ada yang nolong. Malah buang muka gitu,"
Ia menduga bahwa kejadian itu didasari pada pilihan politiknya yang tidak sama dengan tetangganya. Atas kejadian itu, hari ini dirinya dikunjungi oleh pasangan Ahok serta Hasto Kristiyanto selaku Sekjen PDIP. (Ratu Berita)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !