Ini Tanggapan Kesal Warga Pulau Pramuka Tanggapi Ucapan Novel

Ratu Berita - Warga Pulau Pramuka merasa sangat keberatan dengan ucapan salah satu petinggi Front Pembela Islam (FPI), Novel Chaidir Hasan yang menyebutkan mereka awam dalam memahami agama. 

Salah seorang warga bernama Saadah (47) menyatakan bahwa warga Pulau Pramuka adalah penganut Islam yang taat. Ia menyebut di Pulau Pramuka hanya ada satu keluarga yang tidak beragama Islam. 

"Habib apa sih namanya? Novel ya? Dia kata di Pulau Seribu, Islamnya bukan Islam. Di pulau Seribu hanya ada orang yang agamanya Kristen. Itupun orang pendatang," kata Saadah. 

Menurut warga lain, Tarni (45), meski mayoritas beragama Islam, warga Pulau Pramuka yang beragama Islam tetap merasa nyaman tinggal di pulau tersebut. Saking nyaman, Ia menyebut ada sebuah keluarga non-muslim yang seluruh anak-anaknya kemudian menjadi mualaf karena terbiasa berinteraksi dengan warga Pulau Pramuka. 

"Anak-anaknya enggak ada satuun yang Kristen. Orangtuanya aja yang enggak," ujarnya. 

Ketua Masjid Jami Al-Makmuriah, Faturrahman (70) juga turut menjelaskan bahwa cukup banyak orang non-muslim yang menetap di Pulau Pramuka kemudian menjadi mualaf tanpa ada unsur paksaan. 

"Teman saya juga ada yang masuk Islam. kepala sekolah SMP dulu juga masuk Islam sekeluarga," ujar guru pensiunan yang sudah menetap di Pulau Pramuka sejak tahun 1970. 

Pernyataan Novel diketahui disampaikan saat sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama dengan Ahok sebagai terdakwa. Menurut Novel, warga yang tertawa saat Ahok menyampaikan pernyataan tentang Alquran Surat Al Maidah ayat 51 itu adalah orang yang awam ataupun tidak mengerti mengenai ajaran agama Islam. 

Namun, sebagai pihak yang menyaksikan langsung saat Ahok menyampaikan sambutan dan pidatonya pada tanggal 17 September 2016, warga Pulau Seribu menyatakan tidak ada satupun ucapan Ahok yang bisa diartikan dengan menyinggung apalagi menista agama Islam. (Ratu Berita)