Gambar pahlawan Cut Meutia yang tidak mengenakan jilbab di pecahan uang baru Rp.1.000 geger diperbincangkan. Mengenai perkara ini, Rusdi Sufi selaku sejarawan Aceh mengaku bahwa memang pada zaman dulu tidak mengenakan jilbab sebagai penutup kepala.
Mereka hanya memakai selendang atau sanggul yang menjulang ke atas. Jilbab baru ramai dipakai di Aceh setelah Tanah Rencong resmi menerapkan Syariat Islam pada awal tahun 2002. Beberapa wanita pejuang di Aceh juga terlihat tidak mengenakan penutup kepala seperti foto yang dimiliki oleh para Sejarawan.
"Bapak punya foto lama tentang pejuang Aceh. Dari foto tersebut, wanita Aceh memang tidak pakai jilbab. Dulu hanya selendang ditaruh diatas kepala. Perempuan Aceh hanya pakai sanggul," jelasnya.
Rusdi yang merupakan seorang pensiunan dosen dari Univertas Syiah Kuala ini menjelaskan bahwa Ia banyak mengoleksi foto-foto pahlawan Aceh zaman dulu seperti Cut Nyak Dhien, Laksamana Keumalahayati dan pahlawan Aceh lainnya. Namun, Cut Meutia tidak memiliki koleksi foto semasa hidupnya.
"Cut Meutia tidak memiliki foto semasa hidupnya, hanya ada lukisan. Cut Meutia tewas tertembak Belanda pada tahun 1910," jelasnya.
Dari sekian banyak foto yang dikoleksinya, Rusdi berkesimpulan bahwa wanita Aceh zaman dulu memang tidak mengenakan jilbab, bahkan saat Laksamana Malahayati menyambut utusan Inggris, Ia hanya menggunakan sanggul.
Rusdi memberikan contoh pelajar dan mahasiswa Aceh pada zaman dahulu. Saat itu mereka pergi ke sekolah ataupun kampus dengan kepala terbuka.
"Dulu waktu anak-anak sekolah, waktu tahun 70'an, tidak ada jilbab. Paling tutup kepala sedikit. Jilbab kan baru-baru ini, setelah merdeka dan ada syariat Islam." tutur Peutjut Kerkhof selaku perwakilan Indonesia.
"Sejak ada ketentuan syariat Islam baru pakai jilbab karena sudah ada Wilayatul Hisbah. Dulu tidak ada. Itu awal-awal kemerdekaan. Wanita Aceh tidak pakai jilbab dulu," tutupnya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !