Derap Penjualan Apple di Tiongkok tidak berjalan dengan baik. Dua seri smartphone-nya, iPhone 6 dan 6S ternyata menuai banyak keluhan pengguna karena bricked (mati/tidak menyala lagi) tanpa sebab.
Bahkan, lembaga China Consumers Association (CCA) secara terbuka meminta Apple untuk segera melakukan investigasi soal unit iPhone 6 dan 6s yang mengalami status bricked.
Banyak pengguna yang melaporkan iPhone mereka bricked sesaat setelah baterai iPhone menyentuh angka 50%. Sebagian pengguna juga mengatakan iPhone mereka langsung padam saat dibawa ke area dengan suhu yang dingin.
"Melihat banyaknya keluhan pengguna yang mengalami iPhone rusak tanpa sebab, kami segera meminta Apple untuk menyelidiki kasus ini secara selesai," ujar seorang juru bicara China Consumers Association.
Apple sendiri tidak merespon permintaan CCA hingga saat ini. Mereka juga tidak memberi komentar tentang banyaknya iPhone yang rusak di Tiongkok. Perusahaan yang berbasis di Cupertino ini memang tidak memiliki jalan yang mulus di Tiongkok. Salah satu hal yang membuat mereka sulit bergerak adalah ketatnya persaingan dari vendor smartphone lokal seperti Xiaomi, Huawei, dan yang lainnya.
Pada bulan Juni 2016, mereka secara resmi telah menghentikan penjualan iPhone 6 karena Apple dituduh mencuri design smartphone besutan vendor tersebut. Meski 'melempem' di Tiongkok, bisnis Apple tetap berjaya untuk negara-negara di luarnya. Laju bisnis mereka terus mengalami peningkatan pasar di Amerika serta beberapa negara di Eropa seperti Inggirs, Jerman, Italia, dan Spanyol.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !