Seorang tokoh renovator teologi asal Amerika, Leonardo Boff melakukan sebuah wawancara dengan seorang tokoh spiritual Buddha sekaligus pemegang nobel perdamaian serta penulis buku, Dalai Lama.
Sebuah pertanyaan disampaikan oleh Leonardo dalam sebuah diskusi tentang agama dan kebebasan.
"Agama apa yang paling baik di dunia ini?"
Mendengar pertanyaan itu, Dalai Lama mengambil jeda sejenak kemudian tersenyum kecil. Ia menatap mata Leonardo dan menjawab pertanyaan sambil tersenyum. "Agama terbaik adalah yang lebih mendekatkan Anda pada Tuhan. Agama yang membuat Anda menjadi orang yang lebih baik,"
Jawaban itu sangat tak disangka oleh Leonardo. Ia sendiri mengakui dengan malu,"Saya kira dia akan menjawab, tentu saja agama terbaik di dunia adalah Buddha atau agama-agama yang usianya jauh lebih tua,"
Sambil menutupi rasa malu, Leonardo yang merasa bahwa pertanyaan yang tadi Ia lontarkan itu cukup nakal malah kembali melontarkan pertanyaan lagi. "Apa tanda agama yang membuat kita menjadi lebih baik?"
Dalai Lama kembali tersenyum dan menjawab dengan santai, "Agama apapun yang bisa membuat Anda lebih welas asih, berpikiran lebih sehat, lebih adil dan objektif, lebih manusiawi, lebih punya rasa tanggung jawab, lebih beretika dan agama yang punya semua kualitas itu adalah agama terbaik,"
Leonardo kembali terdiam sejenak dan terkagum-kagum dengan jawaban Dalai Lama yang bijaksana dan tak terbantahkan. Selang beberapa waktu, Dalai Lama berkata, "Kawan, tidak penting bagi saya apapun agamamu, tak peduli Anda beragama atau tidak. Yang benar-benar penting bagi saya adalah perilaku Anda di depan kawan-kawan Anda, di depan keluarga, lingkungan kerja dan dunia."
"Ingat, Alam semesta akan menggabungkan apa yang sudah kita lakukan dan pikirkan. Hukum aksi dan reaksi tidak hanya untuk ilmu fisika, melainkan juga untuk hubungan antarmanusia. Jika saya berbuat baik, maka saya akan menerima kebaikan. Jika saya jahat, maka saya akan mendapatkan keburukan yang sama."
Menurut Dalai Lama, apa yang sudah disampaikan kakek moyang kita adalah kebenaran yang murni. "Anda akan mendapatkan apa saja yang Anda inginkan untuk orang lain. Dan menjadi bahagia bukanlah persoalan takdir. Tapi itu adalah persoalan pilihan," tegasnya.
Dan dia berkata,
Jagalah pikiranmu, karena itu akan menjadi perkataanmu.
Jagalah perkataanmu, karena itu akan menjadi perbuatanmu.
Jagalah perbuatanmu, karena itu akan menjadi kebiasaanmu.
Jagalah kebiasaanmu, karena itu akan menjadi karaktermu.
Jagalah karaktermu, karena itu akan membentuk nasib dan karmamu.
Jadi nasib dan karmamu sebenarnya berawal dari pikiranmu.
Dan tidak ada agama yang lebih baik dan lebih tinggi daripada sebuah kebenaran.
Baca Juga : Bocah SD Diculik dan Diambil Organ Tubuhnya Hanya HOAX
Baca Juga : Bocah SD Diculik dan Diambil Organ Tubuhnya Hanya HOAX

0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !