Ratu Berita - Dua pelaku perampokan yang disertai pembunuhan di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur pada hari Senin (26/12/16) berhasil diringkus oleh kepolisian. Kedua pelaku tersebut ditangkap di tempat persembunyiannya di sebuah kontrakan di Jalan Kalong, Bekasi.
Penggerebekan dilakukan pada hari Rabu, (28/12/16) pada pukul 14:50. Kedua pelaku kemudian dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki karena melakukan perlawanan. Kedua pelaku itu adalah Ramlan Butar-Butar dan Erwin Situmorang.
Pelaku Ramlan pada akhirnya tewas karena kehabisan darah dalam perjalanan ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati. Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan mengatakan bahwa pelaku atas nama Ramlan yang tewas tersebut merupakan perampok spesialis rumah mewah yang sudah beroperasi sejak tahun 2001 dan masuk ke daftar pencarian orang dalam berbagai kasus kejahatan.
"Ramlan sebagai pimpinan komplotan. Ramlan punya andil besar dalam perampokan kemarin. Ia yang masuk lebih dulu ke dalam rumah dan berinisiatif menumpuk 11 korban di dalam kamar mandi pembantu," jelas Iriawan.
Iriawan juga menyebutkan bahwa ada empat orang yang turut beraksi dalam perampokan tersebut. Dua diantaranya masih menjadi buronan. Pelaku pada awalnya datang dengan sebuah mobil pada pukul 14.37 dan langsung menemui seorang supir yang ada di rumah tersebut. Dalam aksinya, pelaku membekali diri dengan senjata api dan senjata tajam.
Para pelaku juga mengancam seluruh anggota keluarga yang saat itu merupakan pemilik rumah atas nama Dodi Triono yang belum datang sehingga awal kejadian di rumah mewah tersebut hanya ada satu orang pria yaitu supir yang ada di rumah. Kemudian pelaku masuk ke semua ruangan dan mengambil beberapa barang yang mereka temukan.
"Saat itu Pak Dodi dan salah satu supirnya yang lain baru tiba dari rumah satunya lagi dan akhirnya mereka semua dimasukkan ke dalam kamar mandi hanya dengan alasan agar mempermudah mengacak-acak isi rumah," jelas Iriawan.
Iriawan turut memastikan bahwa motif dari peristiwa itu adalah murni perampokan. Pelaku juga sempat melakukan penganiayaan seorang anak Dodi yaitu Diona Arika yang masih berumur 16 tahun. Diona diseret dari kamarnya di lantai dua menuju ke lantai satu melalui tangga.
"Saya harap tidak ada yang berpendapat bahwa ada motif lain. Sejauh ini perampokan disertai penganiayaan dan perampasan hak seseorang," katanya.
Sedangkan kematian enam orang, Iriawan menyebut penyebabnya adalah karena kehabisan oksigen. Kamar mandi berukuran 2x1 meter itu tidak memiliki ventilasi dan korban disekap dari pukul 14:35 WIB sampai keesokan harinya jam 11 harus berdesakan di dalam kamar mandi berukuran kecil tersebut. Pelaku sendiri juga sengaja membuang kunci kamar mandi dan mematahkan daun pintu sehingga korban di dalam kamar mandi tidak bisa keluar.
Adapun barang bukti yang telah diamankan oleh polisi dalam penangkapan itu yakni sejumlah uang tunai, jam tangan dan sejumlah ponsel.
"Kemungkinan masih ada barang curian lain yang dibawa oleh pelaku yang saat ini masih menjadi buronan," tambahnya. (Ratu Berita)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !