Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) berjanji untuk mengganti demo 2 Desember dengan dzikir dan doa bersama berlokasi di Monas, Jakarta Pusat. Kegiatan berjudul Aksi Super Damai ini diperkirakan diikuti oleh ribuan massa dari luar Jakarta.
Untuk mendukung kelancaran kegiatan tersebut, petugas Polda Metro Jaya akan melakukan pengawalan massa yang datang dari luar Jakarta. Pengawalan ini dilakukan agar pengerahan massa tidak menganggu aktivitas warga Ibu Kota, terutama arus lalu lintas.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa jajarannya akan mengawal massa saat masuk wilayah Jakarta. Selanjutnya, massa akan diarahkan menuju kawasan Monas melintasi rute yang telah disiapkan.
"Kita akan memberikan pengawalan. Mulai dari masuk tol pun kita akan berikan pengawalan. Nanti akan kita arahkan ke kantung parkir yang sudah disediakan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya.
Menurutnya, Polda Metro Jaya akan bekerja sama dengan penyelenggara atau laskar-laskar organisasi masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut. Sementara terkait kantung parkir kendaraan pengangkut massa, Polda Metro Jaya telah mempersiapkan empat lokasi.
"Kantung parkir pertama di Masjid Istiqlal, kedua di IRTI Monas, ketiga di PRJ Kemayoran dan di Gelora Bung Karno," ungkap Argo.
Selain itu polisi juga akan melakukan pengawalan pada massa yang berjalan kaki. Massa yang rata-rata merupakan warga Jakarta ini juga langsung akan diarahkan menuju Monas.
"Nanti disana juga akan ada petugas di lapangan, sama teman-teman yang mengadakan acara, nanti akan diarahkan ke Monas," tambahnya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !