Gempa bumi dengan 7,8 Skala Ritcher melanda Pulau di Pasifik Selatan, Selandia Baru pada hari minggu, 13/11/16 dikaitkan dengan fenomena Supermoon yang akan terjadi pada Senin, 14/11/16. Sebuah peringatan diposting oleh Nigel Antony Gray pada hari minggu lalu, 06/11/16.
Dalam postingannya, Ia mengatakan bahwa pada 14 November dan beberapa hari selangan itu akan terjadi gempa besar dan sangat mungkin terjadi di daerah Pasifik Selatan. Alasan untuk ini adalah bahwa 14 November akan menjadi Supermoon terbesar dalam seabad. Ini berarti akan menjadi periode yang meningkatkan daya tarik grativasi dari bulan. Hal ini memang masih merupakan kemungkinan, tapi Ia turut memperingatkan untuk tetap waspada dan sebaiknya warga mempersiapkan persediaan air dan pasokan makan.
Ia juga ikut berpendapat mengenai gempa bumi yang terjadi di Italia beberapa hari lalu telah membuat tekanan pada lempengan tektonik di beberapa wilayah lainnya.
Lalu apakah benar bahwa gempa Selandia Baru berkaitan dengan Fenomena Supermoon? Atau itu hanya fenomena yang kebetulan?
Dr John Ristau selaku salah satu seismolog dari GNS mengatakan bahwa tidak ada bukti yang bisa menghubungkan antara fenomena Supermoon dan gempa bumi. John justru berpikir bahwa gempa bumi ini justru lebih terkait dengan getaran di cincin Pasifik.
"Di bumi bagian ini, jika Anda berpikir tentang Selandia Baru, lantas menuju ke Samoa dan Fiji, lalu ke Salomon dan Vanuatu serta wilayah terdekat termasuk Filipina di Selatan Pasifik, gempa sebesar 7,8 Skala Ritcher pasti akan terjadi tiap tahunnya," tutur John.
"Jadi kebetulan saja gempa terjadi bersamaan dengan Supermoon,"
John juga menegaskan sejauh ini belum ada teknologi yang memprediksi gempa akan terjadi. Keterangan John juga didukung oleh para ahli lain yang mengatakan ramalan itu sama sekali tidak didukung dengan bukti yang akurat.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !